Taufik Hidayat

PBSI Akan Coret Beberapa Pemain, Taufik Angkat Bicara

Berita Terbaru

Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, angkat bicara soal pencoretan atlet yang dianggap belum menunjukkan prestasi memuaskan di pelatnas Cipayung.

Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, Taufik hidayat menyebut akan ada perubahan dalam sistem degradasi atlet. Ia menegaskan bahwa mereka yang performanya tak kunjung membaik bisa saja dikeluarkan dari pelatnas.

Menariknya, pernyataan dari legenda tunggal putra Indonesia itu tampaknya bukan sekadar omongan belaka.

“Kayaknya akan ada beberapa,” ujar Taufik Hidayat saat ditanya mengenai kemungkinan pencoretan pemain usai Kejuaraan Asia 2025.

Seperti diketahui, Indonesia kembali gagal membawa pulang gelar dari ajang tersebut, memperpanjang puasa gelar sepanjang tahun ini. Hingga saat ini, satu-satunya prestasi datang dari pasangan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang sukses menjuarai Thailand Masters 2025 dalam rangkaian BWF World Tour.

Meski begitu, Taufik menegaskan bahwa PBSI tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan soal pencoretan. Menurutnya, ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan, tidak hanya soal prestasi semata.

“Setelah Sudirman [Cup] baru mungkin ada pencoretan, karena enggak mungkin juga kita lakukan tiap bulan. Tapi tetap kita lihat dulu rekam jejaknya, sudah berapa lama dia di pelatnas, dan apa saja prestasinya,” terang Taufik.

Taufik menegaskan bahwa pencoretan pemain tidak akan dilakukan secara gegabah hanya karena hasil satu atau dua pertandingan. Menurutnya, ada proses evaluasi menyeluruh yang harus dilalui setiap atlet sebelum keputusan diambil.

Alasan Taufik Hidayat Melakukan Pencoretan Pemain

“Bukan berarti setiap bulan ada yang baru masuk, lalu sekali tampil kurang bagus langsung dicoret. Tidak seperti itu prosesnya. Kami punya jangka waktu tertentu untuk melihat sejauh mana mereka berkembang, Berapa banyak pertandingan yang sudah dijalani, dan bagaimana hasil tes dari sisi teknik, visi bermain, kesehatan, dan aspek lainnya,” jelas Taufik.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyebut bahwa para pemain akan diberi kesempatan menunjukkan performa terbaik mereka. Namun, tetap ada batas waktu agar prestasi Indonesia bisa kembali meningkat dan proses regenerasi berjalan optimal.

“Bukan mereka baru masuk Januari, lalu empat bulan langsung dievaluasi. Kan enggak seperti itu. Ada yang sudah bertahun-tahun di pelatnas. Masa iya baru seleksi kemarin, terus bulan Mei sudah selesai—latihan saja belum maksimal, pertandingan pun belum cukup. Itu jelas tidak adil,” tegasnya.

Taufik menambahkan, jika performa tak kunjung meningkat dalam jangka waktu yang cukup, Maka langkah regenerasi harus diambil demi masa depan bulu tangkis Indonesia.

“Makanya tadi saya bilang, kita lihat sudah berapa lama mereka dilatih, dan apa saja prestasi yang diraih. Kalau memang kurang, lebih baik fokus ke regenerasi. Jangan sampai atlet-atlet muda yang potensial malah tertahan,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *